Situsbahasa.com |
Untuk lebih jelas mengenai unsur-unsur di atas, berikut sedikit pemahaman saya terhadap tahap-tahap tersebut.
Pengertian
alur cerita, dalam unsur intrinsik cerpen dan novel (narasi), adalah cara
pengarang menjalin peristiwa-peristiwa dalam cerita menjadi satu untuk
membentuk cerita yang utuh. Tentu untuk menjalin peristiwa-peristiwa tersebut,
seoarang pengarang akan menjalinnya dengan hati-hati dengan memperhatikan
urutan peristiwa yang logis sehingga pembaca dapat memahami cerita dengan baik.
Walaupun kita mengenal alur cerita maju, mundur, dan campuran dengan cirinya
masing-masing, tetap saja inti penyampaian peristiwa secara umum sama.
Secara umum, alur/ jalan cerita disampaikan
dengan urutan sebagai berikut.
a.
Tahap pengenalan
Tahap ini merupakan tahap awal. Dalam tahap ini, pengarang biasanya
mengenalkan tokoh-tokoh cerita dan latar cerita (tempat dan waktu cerita
tersebut akan berlangsung).
b.
Masalah
Setelah tahap pengenalan, pengarang akan mulai memberi permasalahan pada
tokoh. Masalah merupakan sesuatu yang mengganggu yang membutuhkan solusi. Tentu
saja masalah di sini adalah masalah yang memiliki sangkut paut dengan tokoh
cerita.
c.
Konfliks
Seperti halnya dalam dunia nyata, setiap masalah pasti memiliki potensi
menimbulkan konfliks. Begitu juga dalam cerita. Tahap konfliks dalam cerita
merupakan tahap ketika para tokoh yang terkena masalah saling bersinggungan.
d.
Klimaks
Klimaks merupakan tahap cerita yang di situ diceritakan puncak dari
persinggungan para tokoh. Dengan kata lain, klimaks merupakan bagian cerita
yang paling menarik dan seru. Klimaks biasa juga disebut sebagai puncak cerita.
e.
Antiklimaks
Tahap antiklimaks merupakan tahap pencarian solusi terhadap masalah yang
ada. Dalam tahap ini, ketegangan cerita mulai menurun. Ada juga yang menyebut
tahap ini sebagai tahap peleraian karena memang dalam tahap ini masalah yang
menimbulkan konfliks dan klimaks mulai terleraikan.
f.
Selesaian
Tahap ini merupakan tahap akhir cerita. Entah masalah selesai, entah
tokoh yang bertikai dihilangkan. Entah berakhir bahagia (happy ending), entah
berakhir tragis.
Tahap-tahap tersebut biasa juga
disebut sebagai piramida alur yang jika digambarkan tahap klimaks berada di
puncak piramida.
2. Struktur Isi Teks Narasi
2. Struktur Isi Teks Narasi
Setelah melihat tahap tersebut, bisa kita bandingkan dengan struktur isi
dalam teks narasi (dalam buku teks sekolah berdasarkan kurikulum 2013) sebagai
berikut.
Struktur isi teks narasi
a.
Orientasi
Bagian orientasi dijelaskan sebagai bagian awal cerita yang berisi
pengenalan tokoh, latar tempat dan waktu, dan awalan masuk ke tahap berikutnya
(komplikasi=red).
b.
Komplikasi
Bagian ini tokoh utama berhadapan dengan masalah (problem). Bagian ini
menjadi inti teks narasi dan harus ada. Jika tidak ada masalah, masalah harus
diciptakan.
c.
Resolusi
Bagian ini merupakan kelanjutan dari komplikasi, yaitu pemecahan masalah.
Masalah harus diselesaikan dengan cara yang kreatif.
d.
Koda (manasuka)
Bagian ini ditandai dengan perubahan sikap/sifat tokoh.
Jika kita bandingkan konsep ke dua hal di atas, tentu kita bisa menarik
kesimpulan bahwa kedua konsep di atas sangat mirip, hanya ada penyederhanaan
pada konsep struktur isi. Dari pemahaman di atas, kesimpulan saya
a.
Antara alur/ tahapan cerita dan struktur isi
teks narasi (berdasarkan buku teks) adalah hampir sama.
b.
Tahap pengenalan dalam alur cerita adalah sama
dengan tahap orientasi dalam struktur isi teks narasi.
c. Tahap masalah, konfliks, dan klimaks dalam alur cerita disederhanakan menjadi tahap komplikasi.
d. Tahap antiklimaks dan selesaian dalam alur cerita juga disederhanakan ke dalam satu nama, yaitu resolusi.
e. Koda merupakan tahap cerita manasuka (tidak semua cerita memiliki) karena tidak semua cerita berakhir pada perubahan watak/ perilaku tokoh. Tahap ini sesungguhnya sama dengan tahap selesaian.
Uraian
di atas hanyalah analisis pribadi saya. Jadi, kalau ada kesalahan mohon maaf. Terima
kasih.
saefuzaman
Thanks
BalasHapus