(Bahasa Indonesia untuk SMA)
Konfiks adalah imbuhan tunggal yang terjadi dari perpaduan awalan dan akhiran yang membentuk satu kesatuan. Dalam bahasa Indonesia, terdapat lima macam konfiks antara lain ke-an, pe-an, per-an, se-nya, dan ber-an.
Agar Anda lebih mengenal konfiks, perhatikan ciri-ciri konfiks berikut.
1. Awalan dan akhiran diletakkan pada bentuk dasar secara serentak (tidak bertahap).
Contoh:
Para tamu sudah berdatangan.
Imbuhan ber- dan -an melekat secara serentak pada bentuk dasar datang menjadi berdatangan.
Jadi, tidak melekat secara bertahap, yaitu ber- + datang menjadi berdatang, kemudian berakhiran -an menjadi berdatangan atau datang + -an menjadi datangan, kemudian dilekatkan ber- menjadi berdatangan. Prosesnya dapat digambarkan sebagai berikut.
ber- + datang + -an = berdatangan
bukan: ber- + datang kemudian berdatang + -an
2. Konfiks menyatakan satu makna gramatikal.
Jika salah satu konfiks itu dipisah/dipenggal, penggalan itu bukan merupakan kata yang bermakna.
Contoh:
Kata berdatangan memiliki makna 'perbuatan yang dilakukan banyak pelaku'. Jika kata tersebut dipenggal menjadi berdatang dan datangan, kata tersebut tidak memiliki makna.
Konfiks terdiri atas lima macam sebagai berikut.
1. Konfiks ke-an
Konfiks ke-an berfungsi membentuk kata benda konkret, kata benda abstrak, kata kerja pasif, dan kata sifat.
Makna imbuhan ke-an sebagai berikut.
a) 'menyatakan sifat'
Contoh: Aku kagum akan keindahan senja di Pantai Kuta.
keindahan = 'bersifat' indah
b) 'menyatakan makna dalam keadaan'
Contoh: Ia menggigil kedinginan.
kedinginan = 'dalam keadaan' dingin
c) 'menyatakan perbuatan yang dilakukan secara tidak sengaja'
Contoh: Ia ketiduran di kursi belajarnya.
ketiduran = 'tidak sengaja' tidur
d) 'menyatakan makna terlalu'
Contoh: Baju Anisa kebesaran.
kebesaran = 'terlalu' besar
e) 'menyatakan makna agak atau menyerupai'
Contoh: Ia memang masih kekanak-kanakan.
kekanak-kanakan = 'menyerupai' anak-anak
f) 'menyatakan tempat atau daerah'
Contoh: Kedutaan besar negara-negara sahabat ada di Jakarta.
kedutaan = 'tempat para duta besar'
g) 'menyatakan dapat di . . . .'
Contoh: Gunung Semeru kelihatan dari Lumajang.
kelihatan = 'dapat dilihat'
h) 'menyatakan yang di- . . . '
Contoh: Dito adalah cucu kesayangan kakeknya.
kesayangan = 'yang disayang'
2. Konfiks pe-an
Konfiks pe-an memiliki alomorf yang berwujud pe-an, pem-an, pen-an, peng-an, peny-an dan penge-an.
Konfiks pe-an berfungsi membentuk kata benda.
Makna imbuhan pe-an sebagai berikut.
a) 'menyatakan makna cara'
Contoh: Pengiriman barang ini dilakukan dengan paket kilat.
pengiriman = 'cara' mengirim
b) 'menyatakan makna tempat'
Contoh: Kami sedang menuju pelabuhan Tanjung Perak.
pelabuhan = 'tempat' berlabuh
c) 'menyatakan makna perihal'
Contoh: Pembuatan tahu ini dilakukan secara manual.
pembuatan = 'perihal' membuat
d) 'menyatakan alat untuk me- . . .'
Contoh: Pendengaran nenek sudah lemah.
pendengaran = 'alat untuk mendengar'
3. Konfik per-an
Bentuk per-an ada tiga macam, yaitu per-an, pe-an, dan pel-an.
Konfiks per-an berfungsi membentuk kata benda.
Makna imbuhan per-an sebagai berikut.
a) 'menyatakan makna cara'
Contoh: Jangan terperangkap dalam pergaulan bebas tanpa batas!
pergaulan = 'cara' bergaul
b) 'menyatakan makna hasil'
Contoh: Persetujuan itu telah ditandatangani kedua belah pihak.
persetujuan = 'hasil' setuju
c) 'menyatakan tempat'
Contoh: Pengembang dari Jakarta itu membuat permukiman di seputar Godean.
permukiman = 'tempat' bermukim
d) 'menyatakan makna kumpulan'
Contoh: Daerah pertokoan di Jalan Kenangan akan mengalami penggusuran lagi.
pertokoan = 'kumpulan' took
e) 'menyatakan makna hal'
Contoh: Setiap tahun pertambahan penduduk mencapai hampir sepuluh persen.
pertambahan = 'hal' bertambah
4. Konfik ber-an
Bentuk konfiks ber-an ada dua macam, yaitu ber-an dan be-an.
Konfik ber-an berfungsi membentuk kata kerja.
Makna imbuhan ber-an sebagai berikut.
a) 'menyatakan makna saling'
Contoh: Mereka berpandangan ketika bertemu.
berpandangan = 'saling' memandang
b) 'menyatakan makna perbuatan yang dilakukan oleh banyak pelaku'
Contoh: Para peserta seminar berhamburan keluar ruangan.
berhamburan = 'bersama-sama'
c) 'menyatakan makna perbuatan yang dilakukan berulang-ulang'
Contoh: Air dari ember itu bertetesan di lantai.
bertetesan = 'berulang-ulang' menetes
5. Konfik se-nya
Konfik se-nya berfungsi membentuk kata keterangan dari kata sifat.
Makna imbuhan se-nya sebagai berikut.
a) 'menyatakan makna tingkat atau paling'
Contoh: Tunjukkan hasil yang sebaik-baiknya.
sebaik-baiknya = 'paling' baik
b) 'menyatakan makna waktu atau setelah'
Contoh: Setibanya di rumah hari telah malam.
Selain bentuk konfiks terdapat imbuhan yang digunakan secara bersamaan baik awalan maupun akhiran. Bentuk ini disebut kombinasiimbuhan. Dalam konfiks proses pembentukan kata terjadi secara serentak sedangkan proses pembentukan kata dengan kombinasi imbuhan terjadi secara bertahap.
Contoh:
Proses pembentukan kata berpakaian melalui dua tahap,yaitu akhiran –an dilekatkan pada kata dasar pakai menjadi pakaian. Kemudian, kata tersebut dilekatkan awalan ber- menjadi berpakaian. Proses ini dapat digambarkan sebagai berikut.
ber- + pakai + -an
pakaian (1)
berpakaian (2)
Macam-macam bentuk kombinasi imbuhan sebagai berikut.
1. Imbuhan memper-kan
Fungsi imbuhan memper-kan membentuk kata kerja intransitif.
Makna imbuhan memper-kan sebagai berikut.
a) 'menyatakan makna kausatif'
Contoh: Siapa yang mempertemukan sepasang kekasih itu?
mempertemukan = 'membuat jadi' bertemu
b) 'menyangatkan atau intensitas'
Contoh: Mereka memperdengarkan lagu-lagu yang merdu.
memperdengarkan = 'berkali-kali' mendengar
2. Imbuhan me-i
Fungsi imbuhan me-i membentuk kata kerja aktif.
Makna imbuhan me-i sebagai berikut.
a) 'menyatakan makna memberi'
Contoh: Tanti menyampuli bukunya dengan sampul plastik warna biru.
menyampuli = 'memberi' sampul
b) 'menyatakan makna membuang'
Contoh: Pak Sarman menguliti kambing kurban.
menguliti = 'membuang' kulit
c) 'menyatakan makna pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang'
Contoh: Siapa yang melempari burung-burung itu?
melempari = 'berulang-ulang' melempar
d) 'menyatakan hal seperti yang tersebut pada kata dasar'
Contoh: Bu Wina, wali kelasku, memarahi kami karena tidak disiplin.
memarahi = 'menyatakan hal' marah
e) 'menyatakan makna melakukan suatu pekerjaan'
Contoh: Kami menemani Fita pergi ke rumah pamannya.
menemani = 'melakukan pekerjaan sebagai' teman
f) 'membuat jadi'
Contoh: Saya sedang memanasi makanan ketika lampu padam.
memanasi = 'membuat jadi' panas
g) 'menyatakan makna intensitas'
Contoh: Polisi sedang menyelidiki kasus pembunuhan itu.
menyelidiki = 'melakukan' penyelidikan
h) 'menyatakan makna arah atau tempat'
Contoh: Para peserta lomba sudah memasuki aula.
memasuki = 'masuk ke'
3. Imbuhan gabung di-i
Fungsi imbuhan gabung di-i membentuk kata kerja pasif.
Makna imbuhan di-i sebagai berikut.
a) 'menyatakan makna diberi'
Contoh: Bukunya disampuli sampul plastik warna biru.
disampuli = 'diberi' sampul
b) 'menyatakan makna dibuang'
Contoh: Kambing kurban dikuliti Pak Sarman.
dikuliti = 'dibuang' kulitnya
c) 'menyatakan makna pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang'
Contoh: Burung-burung itu dilempari batu.
dilempari = dilempar 'berulang-ulang'
d) 'menyatakan hal seperti tersebut pada kata dasar'
Contoh: Kami dimarahi Bu Wina karena tidak disiplin.
dimarahi = 'menyatakan hal' marah
e) 'membuat jadi'
Contoh: Makanan itu sedang dipanasi ketika lampu padam.
dipanasi = 'membuat jadi' panas
f) 'menyatakan makna intensitas'
Contoh: Kasus pembunuhan itu sedang diselidiki polisi.
diselidiki = 'dilakukan' penyelidikan
4. Imbuhan me-kan
Fungsi imbuhan me-kan membentuk kata kerja transitif, yaitu kata kerja yang memerlukan objek.
Makna imbuhan me-kan sebagai berikut.
a) 'menyatakan makna kausatif'
Contoh: Niken menjatuhkan gelas.
menjatuhkan = 'membuat' jatuh
b) 'menyatakan makna melakukan tindakan untuk orang lain atau benefaktif'
Contoh: Rina membukakan pintu saat ayahnya datang.
membukakan = 'membuka untuk' orang lain
c) 'menyatakan makna menuju ke'
Contoh: Pilot itu berhasil mendaratkan pesawatnya walaupun cuaca buruk.
mendaratkan = 'menuju ke' darat
d) 'menganggap sebagai'
Contoh: Jangan mendewakan kekayaan dalam kehidupan di dunia ini!
mendewakan = 'menganggap sebagai' dewa
5. Imbuhan di-kan
Fungsi imbuhan di-kan membentuk kata kerja bentuk pasif.
Makna imbuhan di-kan 'menyatakan makna kausatif'.
Contoh: Bulan ini gaji karyawan PT Dewa Perkasa dinaikkan sepuluh persen.
dinaikkan = 'dibuat menjadi' naik
6. Imbuhan ber-kan
Fungsi imbuhan ber-kan membentuk kata kerja.
Makna imbuhan ber-kan sebagai berikut.
a) 'menyatakan makna memakai'
Contoh: Keputusan itu diambil berdasarkan kesepatan semua anggota.
berdasarkan = 'memakai dasar'
b) 'berfungsi sebagai pemanis'
Contoh: Malam ini tempat keramaian itu bermandikan cahaya bulan.
7. Imbuhan diper-kan
Fungsi imbuhan diper-kan membentuk kata kerja pasif.
Makna imbuhan diper-kan sebagai berikut.
a) 'menyatakan makna kausatif'
Contoh: Astuti dan Hidayat dipertemukan oleh orang tua masing-masing.
dipertemukan = 'menyebabkan' bertemu
b) 'menyatakan makna intensitas atau menyangatkan'
Contoh: Masalah kenaikan harga BBM ramai diperbincangkan.
diperbincangkan = 'berkali-kali' dibicarakan
8. Imbuhan memper-i
Fungsi imbuhan memper-i membentuk kata kerja.
Makna imbuhan memper-i 'menyatakan makna membuat jadi atau kausatif'.
Contoh: Bayu memperbaiki sepeda adiknya.
memperbaiki = 'membuat' jadi baik
9. Imbuhan diper-i
Fungsi imbuhan diper-i membentuk kata kerja.
Makna imbuhan diper-i 'menyatakan makna kausatif atau membuat jadi'.
Contoh: Sepeda adiknya diperbaiki Bayu.
diperbaiki = 'dibuat menjadi' baik
Sumber: KONFIKS DAN KOMBINASI IMBUHAN
Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. M. Ramlan. 1987 (Cetakan ke-8). Yogyakarta: Karyono.
Posting Komentar