Dalam bahasa Indonesia terdapat berbagai macam bentuk awalan dan akhiran. Perhatikan penjelasan berikut.
1. Awalan atau prefiks ialah imbuhan yang dilekatkan di bagian awal sebuah kata. Ada bermacam-macam awalan dalam bahasa Indonesia.
a. Awalan me-
Fungsi awalan me- membentuk kata kerja bentuk aktif.
Makna awalan me- sebagai berikut.
1) 'melakukan pekerjaan seperti yang tersebut pada kata dasarnya'
Contoh:
Anak kecil itu mendorong mobil-mobilan miliknya.
mendorong = 'melakukan pekerjaan' mendorong
2) 'menjadi seperti yang tersebut pada bentuk dasarnya'
Contoh:
Tumpukan sampah di sudut pasar kota sudah menggunung.
menggunung = 'menjadi seperti' gunung
3) 'menuju'
Contoh:
Pesawat yang membawa rombongan presiden mendarat di Bandara Adi Sumarmo.
mendarat = 'menuju' darat
4) 'berlaku seperti yang tersebut pada bentuk dasarnya'
Contoh:
Dari tadi Indra membisu, tidak sepatah kata pun diucapkannya.
membisu = 'berlaku seperti' orang bisu
5) 'mencari seperti yang disebut pada bentuk dasar'
Contoh:
Siapa yang merumput di lapangan itu?
merumput = 'mencari' rumput
6) 'melakukan pekerjaan dengan alat yang tersebut pada bentuk dasar'
Contoh:
Paman menggergaji batang pohon cemara.
menggergaji = 'melakukan pekerjaan dengan' gergaji
b. Awalan di-
Fungsi awalan di- membentuk kata kerja bentuk pasif.
Makna awalan di- sebagai berikut.
1) 'dikenai dengan'
Contoh:
Ikan-ikan itu mati karena diracun.
diracun = 'dikenai' racun
2) 'dijadikan atau dibuat menjadi'
Contoh:
Kambing itu akan disatai untuk pesta nanti malam.
disatai = 'dijadikan atau dibuat menjadi' satai
3) 'dikenai perbuatan atau tindakan'
Contoh:
Meja Pak Ramadan digeser ke dekat lemari.
digeser = 'dikenai perbuatan' menggeser
c. Awalan ke-
Fungsi awalan ke- membentuk kata bilangan dan kata benda.
Makna awalan ke- sebagai berikut.
1) 'menyatakan jumlah atau kumpulan'
Contoh:
Ketiga buku itu trilogi novel karya Ahmad Tohari.
ketiga = 'jumlah tiga'
2) 'menyatakan urutan atau tingkat'
Contoh:
Kantor ayahku terletak di lantai ketiga Gedung Merdeka.
ketiga = 'urutan' nomor tiga
3) 'yang di . . . .'
Contoh:
Fajar Amantara menjadi ketua OSIS periode 2007–2008.
ketua = 'yang dituakan'
Awalan yang berfungsi membentuk kata benda yang bermakna
'yang di . . .' hanya terdapat pada tiga kata, yaitu ketua,
kekasih, dan kehendak.
d. Awalan ber-
Fungsi awalan ber- pada umumnya membentuk kata kerja intransitif, yaitu kata kerja yang tidak diikuti objek.
Makna awalan ber- sebagai berikut.
Jika bentuk dasarnya kata kerja, awalan ber- mempunyai makna 'melakukan perbuatan seperti yang tersebut pada bentuk dasar'.
Contoh:
Ayolah, berjalan kaki menyusuri taman bunga ini!
berjalan = 'melakukan perbuatan' jalan
Jika bentuk dasarnya kata benda, awalan ber- bermakna sebagai berikut.
1) 'memakai atau menggunakan'
Contoh:
Mereka berseragam batik Yogyakarta.
berseragam = 'memakai' seragam
2) 'mempunyai'
Contoh:
Jangan berumah di tepi pantai jika tidak ingin diterjang badai!
berumah = 'mempunyai' rumah
3) 'mengeluarkan atau menghasilkan'
Contoh:
Ayam dan itik bertelur.
bertelur = 'mengeluarkan' telur
4) 'mengendarai atau menggunakan'
Contoh:
Ayah bermobil ke kantor.
bermobil = 'mengendarai' mobil
5) 'mengerjakan atau mengusahakan'
Contoh:
Kakek Danu mengajak para pemuda desa beternak itik.
beternak = 'mengusahakan' ternak
Jika bentuk dasarnya kata sifat, awalan ber- bermakna 'dalam keadaan atau menyatakan sikap mental'.
Contoh:
Buat apa bersedih, lebih baik bernyanyi bersama kami.
bersedih = 'dalam keadaan' sedih
Jika bentuk dasarnya kata bilangan, awalan ber- bermakna 'dalam jumlah atau menyatakan kumpulan'.
Contoh:
Berlima mereka pergi mendaki Gunung Salak.
berlima = 'berjumlah' lima
e. Awalan ter-
Fungsi awalan ter- membentuk kata kerja pasif dan kata kerja intransitif.
Makna yang ditimbulkan awalan ter- sebagai berikut.
1) 'menyatakan ketidaksengajaan'
Contoh:
Buku saya terbawa kakak.
terbawa = 'tidak sengaja' dibawa
2) 'menyatakan aspek perfektif atau menyatakan bahwa peristiwa itu telah tejadi'
Contoh:
Kak Ruli tertangkap karena tidak membawa SIM saat mengendarai sepeda motor.
tertangkap = 'telah ditangkap'
3) 'menyatakan makna paling'
Contoh:
Lukisan Tari terindah di antara lukisan yang dipamerkan.
terindah = 'paling' indah
4) 'menyatakan makna kemungkinan'
Contoh:
Tulisan itu tidak terbaca olehku.
terbaca = 'kemungkinan tidak terbaca'
5) 'menyatakan makna tiba-tiba'
Contoh:
Adik terpeleset di halaman.
terpeleset = 'tiba-tiba terpeleset'
f. Awalan se-
Fungsi awalan se- membentuk kata keterangan.
Makna awalan se- sebagai berikut.
1) 'menyatakan satu'
Contoh:
Andi membeli seekor ikan louhan.
seekor = 'satu' ekor
2) 'menyatakan segenap atau seluruh'
Contoh:
Kerja bakti dilakukan oleh warga sekampung.
sekampung = 'seluruh' kampong
3) 'menyatakan makna sama dengan atau menyerupai'
Contoh:
Wajahnya serupa dengan wajah ayahnya.
serupa = 'sama' dengan
4) 'menyatakan makna waktu'
Contoh:
Sesudah mandi, Widya baru makan.
sesudah = 'waktu' sesudah . . .
g. Awalan pe-
Fungsi awalan pe- membentuk kata benda.
Makna yang ditimbulkan oleh awalan pe- sebagai berikut.
1) 'orang yang melakukan pekerjaan'
Contoh:
Rudi seorang pembela kawakan.
pembela = 'orang yang pekerjaannya' membela
2) 'menyatakan makna alat'
Contoh:
Dina mematahkan penggarisku.
penggaris = 'alat untuk' menggaris
3) 'menyatakan makna orang yang mempunyai sifat'
Contoh:
Sejak kecil, ia memang pemalu.
pemalu = 'mempunyai sifat' malu
4) 'yang menyebabkan sesuatu'
Contoh:
Para perusuh sudah diamankan polisi.
perusuh = 'orang yang menyebabkan' kerusuhan
h. Awalan per-
Fungsi awalan per- membentuk kata kerja perintah dan membentuk kata benda.
Makna yang ditimbulkan awalan per- sebagai berikut.
1) 'membuat jadi atau kausatif'
Contoh:
Jangan kamu perbudak adikmu!
perbudak = 'membuat jadi' budak
2) 'membuat lebih'
Contoh:
Perbesar gambar burung itu!
perbesar = 'menjadi' besar
3) 'menyatakan makna sebagai pelaku atau orang'
Contoh:
Para petatar sedang berdiskusi.
petatar = 'orang yang' menatar
2. Akhiran atau sufiks adalah imbuhan yang dilekatkan di bagian belakang sebuah kata.
a. Akhiran -an
Fungsi akhiran -an membentuk kata benda.
Makna akhiran -an sebagai berikut.
1) 'menyatakan makna alat'
Contoh:
Timbangan itu untuk menimbang balita.
timbangan = 'alat untuk' menimbang
2) 'menyatakan tempat'
Contoh:
Di tempat ini akan dibangun pangkalan ojek.
pangkalan = 'tempat' mangkal
3) 'menyatakan makna tiap-tiap'
Contoh:
Ia masih digaji harian di kantor tempat ia bekerja.
harian = 'tiap-tiap' hari
4) 'menyatakan hasil atau hal'
Contoh:
Didikan keluarga Pak Nanang sangat baik.
didikan = 'hasil' mendidik
5) 'menyatakan makna beberapa'
Contoh:
Banyak uang ribuan yang dipalsukan.
ribuan = 'banyak'
b. Akhiran -i
Fungsi akhiran -i membentuk kata kerja perintah atau imperatif.
Makna akhiran -i sebagai berikut.
1) 'menyatakan pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang atau intensitas'
Contoh:
Rudi, cabuti rumput-rumput di halaman!
cabuti = 'mencabut berulang-ulang'
2) 'membuat jadi'
Contoh:
Rin, panasi sayur itu!
panasi = 'membuat jadi' panas
3) 'memberi'
Contoh:
Tolong, gulai tehku!
gulai = 'memberi' gula
c. Akhiran -kan
Fungsi akhiran -kanmembentuk kata kerja imperatif dan transitif.
Makna akhiran -kan sebagai berikut.
1) menyatakan makna 'kausatif' atau 'membuat jadi'
Contoh:
Tinggikan lampu itu!
tinggikan = 'membuat jadi' tinggi
2) menyatakan makna 'melakukan pekerjaan untuk orang lain'
Contoh:
Dik, ambilkan koran itu!
ambilkan = mengambil 'untuk orang lain'
Sumber: – Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif, M. Ramlan, 1997
(cet. ke-11), Yogyakarta, Karyono
– Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Hasan Alwi dkk.,
2003, Jakarta, Balai Pustaka
penggunaan awalan dan akhiran me....i dalam kata membersamai apakah benar/baku?
BalasHapus